Krui, tabloidwaspada.com
Bendungan Way Krui Mulai Ramai Didatangi Wisatawan Lokal
Sejumlah remaja putri melakukan swafoto saat berkunjung ke Bendungan Way Krui.
Bendungan Way Krui di Pekon Ulukrui, Kecamatan Way Krui, menjadi salah satu destinasi wisata di Pesisir Barat, yang mulai banyak menarik wisatawan lokal. Tak salah jika saaat cerah, lokasi tersebut ramai didatangi warga setiap harinya.
Keramaian terlihat pada sore hari saat pengunjung yang rata-rata remaja mandi dan berenang di bendungan itu. Putri, seorang remaja yang datang ke lokasi itu mengatakan datang bersama temannya dari Sukanegara, Kecamatan Pesisir Tengah, berjaraknya sekitar lima kilometer dari bendungan itu.
Sering mandi dan berenang di sini, kami suka ke sini. Apalagi lokasinya juga enggak terlalu jauh dan dapat dijangkau kendaraan motor maupun mobil…katanya, Rabu, 12-02- 2020.
Keramaian pengunjung yang datang ke lokasi bendungan juga memberikan dampak positif bagi warga sekitar. Sebab, sebagian warga membuka warung makanan dan minuman di sekitar bendungan.
Kami juga senang banyak yang datang. Mereka membeli makanan dan minuman yang kami jajakan…kata seorang warga yang berdagang di tempat itu.
Dia menyatakan kalau pengunjung lagi ramai, omzet dagangannya bisa mencapai ratusan ribu tanpa menyebut jumlah pastinya. Kalau lagi ramai, kami mendapatkan pendapatan yang lumayan bisa mencapai ratusan ribu…katanya.
Sementara itu, salah seorang warga setempat, Makmur, berharap pemerintah dapat membangun jembatan gantung di lokasi bendungan itu. Selain untuk memudahkan pengunjung yang datang menyeberangi bendungan tersebut, juga membantu masyarakat untuk mengangkut hasil kebun dan hutan dari sekitar wilayah itu yang kaya akan hasil durian, duku, manggis, petai, jengkol, dan lainnya.
Harapan kami dapat dibangun jembatan seperti jembatan gantung. Jembatan akan memudahkan masyarakat mengangkut hasil kebun dan sebagai fasilitas wisata di tempat ini. Kalau soal biaya kalau memang memungkinkan dari dana desa maupun APBD. Di sini bisa dibangun gazebo dan bangunan yang menunjang pariwisata. Jika sudah terbangun tentunya pemerintah bisa mengutip retribusi. Kalau sekarang belum ada fasilitas apa-apa ya wajar saja kalau masih gratis…ujarnya.
(@rahmad.H)