Waykanan tabloid waspada,– Terkait statemen Oknum anggota DPRD Waykanan, Masda Yulita, Ketua DPC Pro Jurnalismedia Siber (PJS) Waykanan, meminta ketua DPRD setempat tegur anggotanya.
“Kita berharap ketua DPRD Waykanan bisa ikut menyikapi masalah ini , jangan tinggal diam,” kata Ketua DPC PJS Waykanan, Hermansyah, di Kantor PJS setempat, Rabu (3/7/2024).
Herman mengatakan, jika dibiarkan maka akan jadi preseden buruk kedepannya, karena kapasitas Masda Yulita saat menyampaikan statemen tersebut menyandang Wakil Rakyat, dan di hadapan audensi.
“Bukan mainan atau guyonan saat Masda myampaikan itu, tapi dalam sebuah ruangan yang dihadiri pejabat dan auden ramai. Tidak pantas seorang wakil rakyat ngomong seperti itu,” katanya.
Jika ada sentimen pribadi, kata Hermansyah, sebut saja orangnya, jangan bawa nama profesi. Karena wartawan adalah profesi muliya.
“Kalau ada sentimen pribadi, silahkan sebut nama atau oknum, jangan semua wartawan disama ratakan,” ujarnya.
Sementara itu, Masda Yulita, Anggota DPRD Waykanan mengelak dituduh telah mengkerdilkan profesi wartawan.
“Saya tadi menjawab pertanyaan dari BPK Kpung Bali, yang mengeluhkan masalah perehapan irigasi yang menggunakan anggaran cukup besar, teryata hasilnya banyak merugikan masyarakat,” kata dia.
Menurtnya, proyek irigasi tersebut banyak yang bocor, sehingga airnya tidak sampai mengalir ke persawahan.
“Karena air tak sampai, jadi tidak bisa tanam padi, akhirnya mereka hanya bisa tanam jagung,” ujar dia.
Hal itu, kata Masda Yulita, karena lemahnya fungsi pengawasan.
“Padahal pekerjaan proyek yang cukup besar, ini bisa di awasi di kontrol oleh kepala kampung, masyarakat dan media,” kata Masda.
Menurut dia, hendaknya rekan media jangan mengurusi proyek yang nilainya kecil, cuma 200 juta.
Seharusnya proyek yang besar harus diawasi dan dikontrol.