METRO: tabloidwaspada com-
Beberapa Kelompok yang Menjelaskan Kepada Tim Awak Media Tentang Penerima, Manfaat (KPM) dari Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Kota Metro yang lalu senilai Rp 200.000/bulan mengeluh.KPM menganggap dengan barang sembako seperti beras,telur,daging buah dan lainnya dalam penyaluran barang yang diambil dari BPNT yang diterimanya dilakukan dengan cara pemaketan.
Keluhan sebagian warga di e- warung yaitu Kube Sejahtera Keluarga di ketuai S.Pratiwi.Seperti halnya diungkapkan salah satu warga berinisial ” I “(50), warga Kel.Margorejo Kec.Metro Selatan.Menurutnya, jika dalam pengambilan sembako saat ini senilai Rp.200.000 tidak sesuai,
” Sekarang ini katanya bantuan sudah naik,Semuanya barang yang saya terima kalau dihitung tidak sesuai.Saya terima beras 10 kg ( 100.000 ),telur 2 kg ( 48.000 ),kacang tanah 1 kg ( 15.000),buah naga 1 biji ( 5.000 ),buah duku 1/2 kg ( 5.000 ) .Kalau di total semua hanya Rp.173.000.Jadi masih ada sisa uang ( 27.000 ).Saya bingung pak mohon dibantu “,ungkapnya kepada tim media,Jum’at ( 10/04/20).
Selanjutnya tim media melakukan survei pada warga yang menerima bantuan dari e- warung Kube Keluarga Anggrek di Kel.Rejomulyo Metro Selatan.Ia mengatakan bahwa selama ini tidak berani berkomentar,takut tidak dilayani.
” Sebenarnya saya takut pak,nanti saya tidak dibantu besok.Barang ini juga enggak sesuai dan coba kita hitung.Beras 10 kg ( Rp. 100.000),Daging ayam 1 kg ( Rp.16.000),Telur 1 kg ( Rp.24.000),Kacang panjang 1 ikat ( Rp.3.000 ),Tahu 10 biji ( Rp.3.000 ),Kentang 1/2 kg ( Rp.8.000 ),Buah jeruk 1 kg ( Rp.15.000 )
Total seluruhnya Rp.169.000 masih ada selisih ( 31.000 ).Kami orang susah pak “, keluhnya.
Kemudian tim media menemui pengurus e- warung Kube Sejahtera Keluarga diketuai S.Pratiwi,ia mengakui bahwa memang ada selisih harga untuk keutungan e- warung.Namun semua itu sesuai arahan pihak Dinas Sosial Kota Metro.
” Kami pengurus sejak awal terbentuknya e- warung kube Sejahtera Keluarga dengan 10 orang pengurus dan mendapatkan bantuan dari dinas senilai 30 juta.Rinciannya 10 juta bangunan dan sisanya pembelian perlengkapan komputer,prizer dan mesin elektronik EDC ( alat menerima pembayaran antar rekening bank ).Kami ini juga sudah mengikuti prosedur dari dinas untuk mencari keuntungan sebesar 10 persen hingga 15 persen.Jika memang kurang jelas silahkan tanyakan ke dinas sosial Kota Metro “, ungkap Pratiwi.
Sebagai perbandingan e- warung Kube Keluarga Anggrek ketua Tri Widayati juga ikut ditemui awak media.Penjelasannya bahwa mereka melayani sesuai permintaan warga.
” Kami melayani sesuai permintaan warga,misalnya pesen apa untuk bulan depan.Kami juga mengambil keuntungan itupun untuk anggota pengurus 8 orang.Kita e- warung mencari keuntungan 10 persen hingga 15 persen itu masih normal “, ungkap Tri.
Adanya keluhan warga akibat tidak sesuai jumlah nilai bantuan yang diterima,Kedepan tim media akan menemui Kepala Dinas Sosial Kota Metro guna meminta penjelasan mengenai aturan/prosedur dan sistem kerja e- warung dalam mencari keuntungan serta mempertanyakan terkait bantuan sembako yang diterima saat ini tidak sesuai dengan jumlah saldo senilai Rp.200.000.
TIM