METRO: TabloidWaspada.com.–Tenaga Ahli Menteri Bidang Restorasi dan Kemitraan Konservasi KLHK menyerahkan Sertifikat Adipura 2023 kepada Walikota Metro saat Gerakkan Aksi Bersih Serentak dalam rangka memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (NPSN) Tahun 2024 yang digelar di RTH Tejosari, Jumat (08/03/2024).
Aksi Bersih Serentak diikuti oleh 34 lokasi se-Indonesia dengan tema “Atasi Plastik dengan Cara Produktif”.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Metro, Ardah, mengajak semua elemen masyarakat, swasta, akademisi, dan pemerintah untuk terus meningkatkan kepedulian terhadap permasalahan sampah.
“Rangkaian kegiatan ini yaitu bersih-bersih di sekitar lingkungan Tejosari, pemungutan sampah, pengumpulan sesuai jenis sampah, penimbangan sampah, serta pengangkutan sampah, “ujarnya.
Dalam laporannya, Ardah menyebut total sampah yang terkumpul yang terdiri dari sampah organik berjumlah 574,81kg, sampah non organis 50,45kg, residu 13,95kg dengan total keseluruhan 639,21kg yang nantinya akan dikumpulkan oleh rekan-rekan dari bank sampah se-kota Metro.
Sementara itu, Wali Kota Metro,Wahdi Siradjuddin saat meninjau pameran hasil industri kreatif bank sampah se-kota Metro berpesan kepada masyarakat untuk bisa mengolah sampah yang dihasilkan sendiri menjadi sampah yang mempunyai nilai manfaat.
Pada paparanya, Wahdi menyebutkan bahwa tahun 2021 Kota Metro hasilkan sebanyak 140 ton dalam sehari, tahun 2023 mencapai 130 ton, dan saat ini hanya mencapai 80 ton.
Untuk itu, Wahdi menekankan bahwa sampah adalah hal yang penting untuk menjadi perhatian khusus akan sustainable development goals atau pembangunan berkelanjutan di Kota Metro.
“Kita akan selesaikan ke depan, tentu saya kira mendekatkan, memulai dari masyarakat pilih pilah sadar masyarakat. Apalagi tadi, saat pemungutan sampah lebih banyak sampah organik daripada sampah anorganik,” tuturnya.
Berdasarkan laporan SIPSM (Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional) Indonesia menghasilkan kurang lebih 3 juta ton timbunan sampah sepanjang tahun 2022, hal ini dikarenakan jumlah penduduk yang makin meningkat dan minimnya akan kepedulian terhadap pengelolaan sampah.
Sebagai Kepala Daerah, Wahdi berharap setiap rumah tangga Kota Metro bisa mengelola sampah organik.
Menurutnya, saat ini 46% sampah di Kota Metro berasal dari sisa makanan, sehingga dirinya menganjurkan agar tidak ada makanan ataupun minuman berlebih.
Pada kesempatan yang sama, Gubernur Provinsi Lampung yang diwakilkan oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Lampung, Emilia Kusumawati, menyampaikan apresiasi atas gagasan KLHK RI yang mengadakan aksi bersih- bersih serentak dan mengucapkan terima kasih kepada Wali Kota Metro dan jajarannya yang berkenan mendukung untuk pelaksanaan kegiatan tersebut.
“Menyadari persoalan sampah bukan hanya tanggung jawab dari pemerintah saja, tetapi membutuhkan peran multipihak, apalagi trend kebijakan pengolahan sampah saat ini adalah penyelesaian timbulan sampah. Artinya peran rumah tangga menjadi terdepan dalam mengatasi persoalan sampah dan juga kegiatan pengurangan sampah lebih diutamakan daripada kegiatan penanganannya,” bebernya.
Dia juga berharap,kita bisa membangkitkan sirkular ekonomi sampah di Provinsi Lampung dengan langkah awal yang harus dilakukan adalah membangun mindset baru bahwa sampah memiliki nilai ekonomi yang jika dikelola secara benar akan menghasilkan keuntungan.
Hal itu karena saat ini, polusi akibat sampah plastik sudah mencapai tingkat yang tinggi dan meningkat secara cepat pada ekosistem daratan dan lautan sehingga mengancam lingkungan hidup, kehidupan sosial dan Pembangunan ekonomi.
“Plastic Polution secara natural dapat bersifat tranbondering terutama plastic plastic yang di lautan, sehingga butuh Kerjasama antar negara dan pendekatan full recycle plastic oleh desain produksi, distribusi, konsumsi, pasca konsumsi dan guna ulang serta daur ulang pasca konsumsi,” imbuhnya
Indonesia berdasarkan data sistem informasi pengeluaran sampah nasional tahun 2023, komposisi sampah plastic menempati posisi kedua setelah sampah sisa makanan, yaitu dengan persentasi sekitar 18,75%.
Pada sesi kelima United Nation Enviorment Assembly, pada 2 Maret 2022 yang bertempat di Nairobi, Kenya. Sebanyak 175 perwakilan dari negara-negara di dunia menyatakan dukungannya terhadap kesepakatan internasional untuk mengakhiri polusi plastic dan secara spesifik membahas soal penanggulangan polusi plastic dalam satu siklus penuh oleh satu sumbernya sampai ketika berada di laut.
Dalam pertemuan tersebut, ditetapkan bahwa perlunnya aksi internasional bersama untuk mengatasi plastic pollution yang dinamakan International Legally Binding Instrument on Plastic Polution yang rencananya akan selesai dilakukan pembahasan pada tahun 2014.
“Pengelolaan sampah di Indonesia tidak bisa lagi dilaksanakan secara konvensional sehingga pemerintah terus mendorong pemerintah daerah untuk melaksanakan kegiatan penanganan sampah yang terintegrasi dari hulu ke hilir, ” jelasnya.
Harapannya, adanya paradigma pengelolaan sampah yang bergeser ke hulu dengan upaya pengurangan sampah dan ekonomi serkuler serta pengembangan sistem penanganan sampah yang berbasis teknologi ramah lingkungan dapat menghasilkan pola pengelolaan sampah di Indonesia yang berubah sehingga tidak lagi menitikberatkan pada kegiatan pemrosesan akhir dan yang diangkut ke landfill adalah hanya residu.
“Amplifikasi pengolahan sampah sesungguhnya telah mencapai tahap global. Dampak perubahan iklam adalah salah satu berita hangat dewasa ini dan tidak terbantahkan bahwa seluruh dunia sedang bekerja untuk mencapai tujuan bersama mengurangi gas rumah kaca, mengantisipasi dampak perubahan iklim,” harapnya.
Oleh karena itu, secara sistematis KLHK menerapkan skema pengelolaan sampah dengan prinsip dasar 3R, Reduce, Reuse, dan Recycle dengan mengoptimalkan rantai nilai pengelolaan sampah di sumber dengan memanfaatkan teknologi dan meningkatkan fasilitas pengolahan sampah yang dikelola secara professional dan terintegrasi.(ADV)