Bandar Lampung — Bunda PAUD Provinsi Lampung, Riana Sari Arinal, menghadiri acara Telesimposium IX Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Lampung Timur dengan tema “Children’s Health and Education In New Normal Era” bertempat di Ruang Command Centre Dinas Kominfotik Provinsi Lampung, Sabtu (13/06).
Virtual meeting ini juga turut dihadiri oleh Prof. Dr. dr. Hartono Gunardi, Sp. A(K), Dr. Seto Mulyadi, S.Psi. M.Si., Prof. Dr. Ridwan Amiruddin, SKM, M.Kes, M.Sc, PH.
“Terima kasih dan apresiasi saya sampaikan
kepada pengurus IDI Lampung Timur yang telah menginisiasi pelaksanaan telesimposium pada hari ini. Tema yang dibahas siang ini sangat penting,
karena anak-anak termasuk kelompok yang rentan terkena Covid-19. Tetapi di sisi lain, hal ini akan menjadi situasi yang akan segera dihadapi oleh seluruh anak-anak kita dan harus kita persiapkan secara optimal sampai ditemukannya anti virus Covid-19,” ujar Riana membuka sambutannya.
Sebagai informasi, berdasarkan evaluasi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Pusat, Provinsi Lampung menempati urutan 5 besar Provinsi dengan tingkat kesembuhan kasus positif Covid-19 tertinggi (71,7%). Lampung juga merupakan Provinsi dengan insiden kasus Covid-19 terendah kedua setelah Provinsi Aceh (1,56 per 100.000 penduduk). Seluruh Kabupaten/Kota di Provinsi Lampung tidak ada yang masuk dalam zona merah wilayah resiko.
Covid-19 (Mesuji dan Lampung Timur zona hijau, 10 Kabupaten/Kota masuk dalam zona kuning, dan Way Kanan, Pesibar, Kota Bandar Lampung masuk dalam zona orange). Semua keberhasilan ini merupakan hasil dari perjuangan dan kerjasama semua unsur di tingkat Kabupaten/Kota dan Provinsi juga peran masyarakat dalam penanganan Covid-19 di Provinsi Lampung.
“Saya selaku Bunda PAUD Provinsi Lampung,
selama pandemi Covid-19 ini terus memberikan edukasi kepada masyarakat agar orang tua dapat melindungi anak-anaknya dengan disiplin dalam
menerapkan protokol kesehatan. Selain itu orang tua juga harus mendampingi proses belajar mengajar anak-anaknya di rumah,” sambung Riana dalam sambutannya.
Riana Sari Arinal juga menganjurkan kepada setiap sekolah untuk menerapkan protokol kesehatan di era new normal ini terkait dengan kesehatan dan pendidikan anak yaitu dengan memastikan kesiapan penerapan protokol kesehatan di sekolah karena sekolah menjadi lokasi yang rentan untuk penularan dengan intensnya interaksi sosial di sekolah. Termasuk risiko penularan pada saat perjalanan berangkat dan pulang dari sekolah.
Kemudian penetapan tingkatan usia pelajar yang dapat memasuki new normal. Perlu dipertimbangkan pada umur berapa anak-anak sudah bisa mengerti dan menjalankan skema ini. Lalu yang tak kalah penting, Peran orangtua untuk memberikan pengertian dan mempersiapkan anak-anak untuk menerapkan protokol kesehatan sebagai perilaku baru secara disiplin. (AF)