Blambangan Umpu waspada._ Kalau ditempat lain, bahkan ada yang sanggup memberikan hadiah hingga Rp. 10.000.000 bagi warganya yang dapat menemukan sapi yang terkonfirmasi Penyakit Mulut dan Kuku, di Way Kanan, pengaduan masyarakat akan kemungkinan terhangkitnya ternak mereka akan penyakit Kuku dan Mulut hanya dianggap angin lalu, dan sama sekali tidak mendapatan perhatian kecuali pengobatan yang dilakukan oleh PPL ( Mantri hewan red ).
Hasil investigasi Tim, waspada di Lapangan ( Kampung Umpu Kencana red ), bahwa terdapat 6 ekor sapi warga yang mati diduga karena terkonfirmasi penyakit kuku dan mulut, 1 ekor di RK 6, 1 Ekor di RK 2 dan 5 Ekor di Rk 3.
“ Sapi sapi itu yang di RK 1 , 2 dan 3 semua sudah dikubur begitu mati pak, termasuk punya saya yang masih bayi, ikut mati karena Induknya terserang penyakit yanag ciri cirinya sama dengan penyakit kuku mulut, jadi tidak bisa nyusu, ahirnya mati juga,” ujar Mulyono warga RK 2 Kampung Umpu Kencana Kecamatan Blambangan Umpu.
Sayangnya saat hal itu dilaporkan ke Dinas Pertanian Holtikultura dan Peternakan Way Kanan, sama sekali tidak ada respon, dan hanya memberikan vitamin dan memberikan edukasi tentang pengobatan secara herbal.
“ Waktu pertama kami mengetahui kalau ada sapi kami yang terindikasi penyakit kuku mulut kami langsung menghubungi Penyuluh ( Mantri hewan red ) melalalui yang punya sapi, karena kami hanya menggaduh, dan saat itu sapi sapi kami disuntiik Vitamin olah Pak Mantri , katanya obatnya belum ada dan baru bisa kasih vitamin karena obatnya belum ada, selain itu Pak Mantri juga mengajarkan kami mmebersihkan kandang dan mengasapi kandang dengan harapan sapi tidak tertular atau terjangkit,”ujar Mul salah seorang warga Kampung Umpu Kencana yang anak sapinya ikut mati karena indukannya diduga terkena PMK.
“ Kalau Mantrinya alhamdulillah cekatan pak, tapi memang katanya belum dapat obatnya, jadi ya itu walau dikasih vitamin dan dia bolak balik tetap ada yang mati, dan terahir inponya beliau lagi cuti,” imbuh Mul.
Terpisah, Ropiki S.TP, MM, menyatakan Kepala Dinas Pertanian Holtikultura dan Peternakan Way Kanan besertra dokter Hewan dan Mantri telah turun ke Kampung Umpu Kencana, dan akan segera melakukan tes lab terhadap Hewan yang diduga terkena PMK, Sayangnya tindaknan yang akan dilakukan oleh Dinas Pertanian Holtikultura dan peternakan Way kanan tersebut dianggap terlambat, selain penyakit tersebut semakin menyebar , banyak ternak warga yang sudah mati dan dikubur,
“ Apa iya mereka mau ambil sampel untuk test lab, coba kemarin waktu yang katanya kadis itu turun lapangan langsung ditest lab, mungkin sapi sapi kami tidak mati mendadak begitu, peretanyaan saya kapan itu Kadis Turun kok kami tidak tahu, apa Cuma sampai di rumah pak Kepala Kampung, karen ayang kesini Cuma Pak Mantri Puji, lainnya belum pernah.” Ujar Mul.
Pernyataan Mul dibenarkan pula oleh Dodo peternak yang lain, yang menyatakan rumahnyahanya kedatangan Mantri Puji yang memberikan vitamin dan mengajari cara membersihkan kandang
“Saya gak tahu, tetapi yang sudah 3 kali kerumah saya ya Mantri Puji, pertama waktu ada inpo kalau ada Penyakit Kuku Mulut di Guntur, lalu datang lagi setelah di Kampung kami ini ada yang terindikasi, mestinya kan setelah mendapatkan laporan dari bawah kalau ada ciri ciri Penyakit Kaki Mulut dari Dinas Langsung turun, tetapi ini tidak ada,” ujar nya (tim)