Bandar Lampung – Banjir yang terjadi pada hari Jum’at (12/04/2024) mengingatkan kembali pada banjir tahun 2013 dan 2017 silam. Perumahan Citra Garden diminta untuk bertanggung jawaban atas bencana alam yang terjadi.
Banjir yang terjadi bukanlah karena berdirinya Perumahan Citra Garden melainkan bencana alam. Bahkan sebelum terbangunnya Perumahan Citra Garden, lingkungan Kampung Jati, Kampung 40 dan Kelurahan Bakung sering kali terjadi banjir. Hal tersebut disebabkan karena air yang mengalir dari bukit Cipagoh turun ke arah perkampungan.
Dalam hal ini pada saat pembangunan Perumahan Citra Garden membuat danau tampungan seluas 2,6 ha. Tujuannya dibangun danau tampungan yaitu agar aliran yang keluar dari Citra Garden dan masuk ke sungai Way Kemuning tidak membuat kebanjiran di kampung sekitarnya.
Citra Garden pun membuat pintu air sebagai pengatur debit air dan menambah volume danau seperti meninggikan dan memperkuat tepi danau.
Danau Tampungan dan pengatur debit air
Diluar itu Citra Garden pun membuat besi di saluran air sebagai upaya mencegah sampah masuk yang dapat menyebabkan sumbatan di dalam saluran. Tidak hanya itu, Citra Garden menormalisasi saluran air di perkampungan, Kampung Tanjung Jati dan Negeri Olok Gading. Saluran yang sebelumnya dibuat kecil dan sempit, dibuat saluran yang lebih besar dan memadai.
Normalisasi Saluran air di Kampung Tanjung Jati dan Negeri Olok Gading
Pasca banjir Citra Garden membersihkan lumpur dan sampah yang menyumbat aliran air ke danau, memperbaiki pagar yang roboh, melarang membuang sampah ke saluran air, dan memperluas saluran air.
Proses perbaikan saluran air, pengerukan material lumpur dan pembuatan saringan sampah di drainase Citra Garden di Jl Kusumayudha, perbaikan tembok sepanjang + 15 meter di perbatasan Kampung 40
Tidak hanya berupaya menormalisasi sarana dan prasarana. Pihak Citra Garden berupaya memberikan santunan berupa uang senilai 30 Juta rupiah dan 200 paket sembako, akan tetapi ditolak oleh warga terdampak banjir.
upaya tanggung jawab pihak pengembang Citra Garden yang ditolak oleh warga terdampak berupa paket sembako dan uang 30 juta rupiah
Jika kita telaah, dan Tim Redaksi Investigasi Media Lintas Indonesia sudah melakukan investigasi secara langsung, bagaimana peran masyarakat terhadap alam dan lingkungan pun masih minim, sehingga terjadi bencana alam yang tanpa sadar masyarakat melakukakan kelalaian yang berdampak besar pada kondisi alam, salah satunya yaitu membuang sampah sembarangan.
Harapannya kesadaran masyarakat lebih menjaga lingkungan yang bersih terutama di area sungai dan saluran air. Pungkasnya (TIM)