PT Waskita berencana akan melepas kepemilikan saham (divestasi) atas sembilan jalan tol .Divestasi ini akan dilakukan melalui anak usahanya, yakni PT Waskita Toll Road.i
Menurut Director of Business Development & QHSE Waskita Fery Hendriyanto menargetkan perusahaan dapat mengantongi dana segar sebesar Rp10 triliun sampai Rp11 triliun dari aksi korporasi ini. Manajemen telah menyiapkan tujuh paket transaksi yang ditargetkan selesai tahun depan.
“Sebelumnya kami berencana untuk melepas empat ruas lagi pada akhir tahun ini, namun dikarenakan pandemi covid-19, transaksinya masih dalam proses. Kami tetap optimis target selesai pada awal 2021,” ungkap Fery dalam keterangan resmi, dikutip Selasa (1/12).
Ia menerangkan tiga dari sembilan ruas tol yang akan dilepas berada di area Jabodetabek. Lalu, satu ruas berada di Jawa Barat, dua ruas berada di Sumatra, dua ruas dari jaringan tol Trans Jawa, dan satu ruas di Jawa Timur.
“Total panjang seluruh ruas yang akan dilepas mencapai lebih dari 480 km,” imbuh Fery.
Sementara, Fery menyatakan perusahaan akan menggunakan sebagian dana dari divestasi sembilan ruas jalan tol untuk membayar utang. Dengan demikian, aksi korporasi ini dibutuhkan untuk mengurangi beban perusahaan.
“Selain ada penerimaan kas, lewat divestasi Waskita juga akan mengurangi utang dari ruas tol yang tidak lagi terkonsolidasi,” terang Fery.
Ia menjelaskan perusahaan memiliki eberapa skema dalam melakukan divestasi. Beberapa skema tersebut, antara lain tukar saham atau share swap dan menerima tawaran untuk menggunakan instrumen reksa dana penyertaan terbatas (RDPT).
Sejauh ini, ia mengaku masing-masing ruas tol yang akan dilepas sudah memiliki calon investor. Perusahaan kini sedang melakukan proses uji tuntas (due dilligence) dan nilai valuasi.
“Selain investor infrastruktur atau lembaga keuangan pada umumnya, ruas tol Waskita juga masuk dalam rencana investasi dan Sovereign Wealth Fund (SWF) atau Lembaga Pengelola Invesasi (LPI),” kata Fery.