BANDARLAMPUNG —— Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Lampung Ibu Riana Sari Arinal mendorong Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Provinsi Lampung menciptakan produk kerajinan yang berdaya saing tinggi dan laku di pasaran (marketable).
Hal itu diungkapkan Ibu Riana saat menjadi narasumber pada acara Webinar dalam rangka HUT Ke-41 Dekranas bertemakan “UMKM Bangkit Di Masa Pandemi Covid-19 Melalui Semangat Pemberdayaan dan Kegotongroyongan”, di Gedung Gallery Dekranasda Provinsi Lampung, Bandarlampung, Senin (1/3/2021).
Dalam kegiatan yang diikuti sekitar 719 peserta tersebut, Ibu Riana menyampaikan kegiatan yang telah dilakukan pada 2020 dan proyeksi kegiatan tahun 2021.
Peserta yang terdiri dari Pengurus Dekranasda kabupaten/Kota se-Provinsi Lampung, Unsur UMKM kabupaten/Kota se-Provinsi Lampung, unsur badan usaha milik desa, tampak antusias mengikuti acara.
Dalam kesempatan itu, Ibu Riana menjelaskan pentingnya meningkatkan kualitas SDM dalam mengembangkan produk-produk kerajinan yang berdaya saing, sehingga laku di pasaran.
“Seperti yang kita ketahui bahwa sebagian besar pelaku industri kerajinan bersekala kecil dan menengah (UMKM) merupakan salah satu pelaku ekonomi yang penting, baik bagi perekonomian di Lampung maupun Nasional,” ujar Riana.
Ibu Riana menilai UMKM juga sangat berperan dalam penyerapan tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi, dari hasil akumulasi semua sektor ekonomi UMKM, kontribusi UMKM terhadap PDB Nasional mencapai 58% sampai dengan 60% dengan peningkatan laju pertumbuhan sekitar 6% per tahunnya.
Selaku Ketua Dekranasda Provinsi Lampung, Ibu Riana, merasa sangat antusias dengan kegiatan webinar yang dilaksanakan secara virtual yang dihadiri oleh UMKM dari 15 kabupaten/kota.
“Mesikupun dalam situasi pandemi Covid 19 yang telah berlangsung selama lebih dari satu tahun, tetapi kita tetap produktif untuk memberikan motivasi kepada para UMKM agar tetap dapat menciptakan produk berdaya saing tinggi dan menciptakan citra produk Lampung sebagai produk dengan kualitas tinggi, kreatif, dan ramah lingkungan sesuai dengan permintaan pasar global,” jelasnya.
Dalam paparannya terkait Peran Dekranasda Provinsi Lampung dalam membangkitkan UMKM di masa pandemi, Ibu Riana menyampaikan bahwa latar belakang diadakannya Webinar ini adalah bahwa Pandemi Covid-19 yang melanda seluruh dunia termasuk Provinsi Lampung memberikan dampak yang signifikan terhadap dunia kesehatan dan perekonomian.
“Dampak cukup parah terutama dirasakan para pelaku bisnis di Indonesia, sehingga melumpuhkan semua sektor usaha termasuk UMKM, tak terkecuali UMKM yang ada di Provinsi Lampung,” ujarnya.
Ia melanjutkan bahwa jumlah UMKM di berbagai sektor di Provinsi Lampung sampai tahun 2018 terdapat 168.938 UMKM, yakni terdiri dari 355 UMKM sektor kuliner, 81 UMKM sektor fashion, 356 UMKM sektor pendidikan, 3.329 UMKM sektor otomotif, 301 UMKM sektor agribisnis, 6.594 UMKM sektor teknologi, dan 157.922 UMKM sektor lainnya.
“Kelemahan yang dihadapi UMKM dalam meningkatkan usahanya sangat kompleks, seperti kurangnya permodalan, kurangnya kemampuan manajerial dan keterampilan beroperasi dalam berorganisir, terdapat persaingan yang kurang sehat, dan desakan ekonomi sehingga mengakibatkan ruang lingkup usaha menjadi sempit dan terbatas,” jelasnya.
Tujuan dan tugas pokok Dekranasda Provinsi Lampung adalah sebagai wahana pembinaan dan pengembangan perajin, fasilitator kebijakan, menggali, mengembangkan, dan melestarikan budaya menanamkan kesadaran; mendorong sarana kewirausahaan, serta memperluas pangsa hasil kerajinan.
Adapun beberapa kegiatan Dekranasda Provinsi Lampung terhadap pengembangan UMKM, di antaranya melakukan pembinaan ke Kabupaten/Kota dengan kegiatan bakti sosial untuk pengrajin yang terdampak COvid-19, sekaligus melakukan pembinaan kepada pengrajin tapis.
Selain itu, melakukan sosialisasi kepada para perajin untuk berinovasi membuat masker kain dengan ornamen tapis, sehingga memberikan nilai seni dan nilai jual yang tinggi.
Juga, menggerakkan perajin untuk memproduksi masker motif batik dan masker scuba sebagai wujud partisipasi membantu pemerintah dalam upaya pencegahan covid-19 dan sebagai upaya membangkitkan ekonoi UMKM terdampak Covid-19.
Dekranasda juga mengadakan kegiatan Lampung Craft yang dilaksanakan di Graha Wangsa pada 14-15 Maret 2020. Kegiatan Lampung Craft merupakan salah satu wahana pameran terbesar UMKM dan terlengkap di Provinsi Lampung dan akan dilaksankan setiap tahunnya.
Kegiatan ini akan menjadi barometer sektor kreatif, khususnya industri kerajinan. Dekranasda juga mengadakan pembagian sembako dan nasker, sekaligus pembinaan kepada perajin yang dilaksanakan di kabupaten Lampung Tengah, Pesisir Barat, Lampung Barat, Tanggamus, dan Pesawaran.
Selanjutnya, mengadakan lomba design kawai plastik hempas corona, kegiatan ini bekerjasama dengan IIPG. Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh situasi pandemic covid-19.
“Pakaian hazmat yang dikenakan oleh petugas kesehatan menginspirasi saya untuk mencipatakan pakaian yang bisa melindungi diri saat melakukan aktivitas tetapi tetap stylis dan modis. Pakaian ini diberi nama kawai plastik hempas korona, dan ini mendapatkan antusias dari masyarakat.Serta Melakukan bimbingan teknis peningkatan daya saing dan pengembangan produk,” ujar Ibu Riana.
Selain kegiatan di atas, Dekranasda Provinsi Lampung juga telah melakukan berbagai kegiatan dalam rangka membantu UMKM, khususnya UMKM di sektor kerajinan antara lain pemberian bantuan tunai dari Dekranas Pusat untuk 10 petajin yang hampir punah atau sangat terbatas.
Dekranas juga memberikan bantuan Rp2 juta dan bantuan peralatan produksi kerajinan kepada perajin di seluruh Kabupaten/Kota. Termasuk membantu perajin dalam pemasaran hasil produknya dengan menggelar pameran dan fashion show. Di acara ini, dipromosikan kawai plastik, sulam usus dan kain tenun.
Adapun kegiatan 2021, diarahkan untuk penguatan perajin dan UMKM, serta perluasan pasar produk kerajinan dan berbagai bentuk kegiatan seperti Lampung Craft, pembukaan lamban batik, keikutsertaan dalam Inacraft, penyelenggaraan stan Dekranasda di mal eksekutif Bakauheni, kerjasama pembinaan dan peningkatan kapasitas perajin bersama OPD Provinsi Lampung, Bank Indonesia, Bank Lampung, dan pihak lainnya.
Selain Ketua Dekranasda Provinsi Lampung, terdapat tiga narasumber lainnya yaitu Ketua Dekranasda Pesawaran, yang bicara masalah program unggulan Dekranasda Pesawaran.
Juga, PT. Bank Lampung terkait Dukungan dunia perbankan dalam dunia UMKM di masa pandemi, dan Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Lampung terkait pemanfaatan digital marketing. (Af)