Sedikitnya 5 rumah nelayan yang berlokasi di RT 12 Lingkungan 1 Kampung Rawa Laut Kelurahan Panjang Selatan Kecamatan Panjang turut terdampak gelombang pasang. Bahkan sebanyak 3 keluarga harus mengungsi kelokasi yang lebih aman karena kerusakan bagian lantai bambu dan tiang penyangga cukup parah.
Ketua RT 12 Kampung Rawa Laut Nurmei Sandi mengatakan gelombang pasang sudah berlangsung sejak dua hari lalu, namun siang ini dampaknya sangat terlihat berupa kerusakan pada rumah nelayan yang lokasinya tepat dipinggir pantai.
Akibatnya ada 3 keluarga yang harus mendirikan tenda darurat dilahan kosong sembari memantau perkembangan ombak. Rencananya malam ini (27/05) sejumlah warga akan ronda malam ikut memantau pesisir pantai.
“Iya tahun ini ada ombak lumayan besar lagi, terakhir ada ombak kayak gini kalau nggak salah tahun 2016, iya ada warga yang tidur ditenda darurat, saya sudah ajak nginep dirumah tapi jawabanya sambil memantau rumahnya,” jelasnya.
Menanggapi kejadian tersebut, tim Emergency Respons (ER) Aksi Cepat Tanggap Lampung langsung melakukan assesment dan membagikan bantuan makanan.
Bantuan berupa makanan siap santap, roti dan air mineral dari Sedop Nasi Kuning dan Rektor IBI Darmajaya Firmansyah Y. Alfian.
Menurut Kepala Cabang ACT Lampung Dian Eka Darma Wahyuni berdasarkan hasil assesment terdapat 4 kampung yang terdampak yakni Kampung Rawa Laut, Karang Maritim, Kampung Baru 1 dan Kampung Teluk Jaya Kecamatan Panjang.
Untuk kerusakan bangunan Kampung Rawa Laut rusak berat 3 rumah dan rusak ringan 2 rumah. Karang Maritim rusak berat 1 rumah dan Kampung Teluk Jaya rusak ringan 7 rumah sedangkan Kampung Baru rusak berat 5 rumah.
Untuk korban meninggal maupun luka nihil. Namun warga terdampak saat ini sangat membutuhkan bantuan makanan siap santap, bahan pokok maupun bahan material. Mengingat aktivitas mencari nafkah masih terganggu akibat gelombang yang cenderung besar.
“Kami berharap masyarakat Lampung turut membantu warga terdampak yang mengalami musibah ditengah era new normal Pandemi Corona ini,” harapnya.