Firman Jaya Daeli (Ketua Dewan Pembina Puspolkam Indonesia)
Penulis berkunjung ke Pulau Dewata (Bali) selama beberapa hari. Utamanya adalah dalam rangka untuk melaksanakan dan menunaikan beberapa tugas dan kegiatan sekembali dari kunjungan kerja tugas dan kegiatan di Kalimantan dan DKI Jakarta Raya. Ada beberapa hal yang merupakan dan menjadi tugas dan kegiatan di sejumlah bidang dan wilayah di Bali, antara lain : persiapan penyelenggaraan Forum KTT G20. Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di bawah kepemimpinan Presiden RI Jokowi menjadi Pemimpin atau Ketua sebagai Presidensi G20.
Penulis bertemu, berdialog, dan berdiskusi bersama dengan Panglima Kodam (Pangdam) IX/Udayana (membawahi teritorial Provinsi Bali, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur) Mayjen TNI Sonny Aprianto, pada awal November 2022, di ruang kerja Pangdam, Makodam, Denpasar, Bali. Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Sonny Aprianto pernah menjadi Komandan Korem (Danrem) Wira Bima (membawahi teritorial Provinsi Riau), menjadi Komandan Pusat Intelijen Strategis TNI AD (Danpustelstraad), menjadi Staf Ahli Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) RI, menjadi Deputi Kontra Intelijen BIN RI, dan kini menjadi Pangdam IX/Udayana.
Hadir juga Ketua Pengurus Wilayah (PW) NU Provinsi Riau dalam pertemuan dialog dan diskusi. Ketua PW NU Riau dan sejumlah peserta, undangan, dan tamu datang menghadiri dan mengikuti kegiatan Forum R 20 (bidang dan agenda Keagamaan dan Kemasyarakatan) di kawasan Nusa Dua, Bali. Forum R20 adalah salah satu rangkaian kegiatan penyelenggaraan Forum KTT G20. Kemudian Penulis bertemu, berdialog, dan berdiskusi juga bersama dengan Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Provinsi Bali Ade Tajudin Sutiawarman, pada awal November 2022, di kantor Kejati, Denpasar, Bali. Selanjutnya bertemu, berdialog, dan berdiskusi bersama dengan Guru Besar dan Dekan Fakultas Hukum (FH) Universitas Udayana (Unud) Prof. Dr. Arya Putu Gede, S.H., M.H.
Kemudian Penulis berkesempatan juga berkomunikasi dengan Jaksa Agung Muda (JAM) Intelijen Kejaksaan Agung RI Dr. Amir Yanto, S.H., M.H., yang sedang melakukan kunjungan kerja di Bali, dalam rangka persiapan Penyelenggaraan KTT G 20 di Bali. JAM Intelijen Kejaksaan Agung RI Dr. Amir Yanto, S.H., M.H., pernah menjadi Wakil Kajati Provinsi Sumatera Utara (Sumut), menjadi Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejaksaan Agung RI, menjadi Kepala Biro (Karo) Perencanaan Kejaksaan Agung RI, menjadi Kajati Provinsi Bali, menjadi Kajati Provinsi Sumut, menjadi JAM Pengawasan Kejaksaan Agung RI, kini menjadi JAM Intelijen Kejaksaan Agung RI. Penulis berkomunikasi juga dengan Gubernur Provinsi Bali I wayan Koster dan institusi Legislatif (DPRD) Provinsi Bali. Juga berkomunikasi bersama dengan jajaran Polri dan Polda Bali.
Penulis bertemu, berdialog, dan berdiskusi juga bersama dengan Pemimpin Puri Satria Anak Agung Ngurah Oka Ratmadi (Cok Rat), pada awal November 2022, di Museum Bung Karno, kawasan Renon, Denpasar, Bali. Cok Rat adalah bangsawan dan nigrat Bali keturunan raja yang merupakan Pemimpin salah satu Puri di Bali. Cok Rat merupakan Senior, Sesepuh, Tokoh kawakan yang pernah menjadi Pemimpin dan Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali. Pernah menjadi Bupati Badung, Bali, menjadi Ketua DPRD Provinsi Bali, dan Anggota DPD-RI.
Selanjutnya bertemu, berdialog, dan berdiskusi juga bersama dengan Tommy Awuy dan Amalia Ahmad (Pasangan Suami dan Isteri), pada awal November 2022, di kawasan Sanur, Denpasar, Bali. Tommy Awuy adalah akademisi Universitas Indonesia (UI), Dosen di UI dan di IKJ, serta pernah menjadi Ketua Jurusan Filsafat Fakultas Ilmu Budaya UI. Juga seorang Penulis, Narasumber, Sastrawan, Budayawan, Seniman, dan pernah beberapa kali menjadi Juri Festival Film Indonesia (FFI). Amalia Ahmad adalah lulusan Pasca Sarjana (S2/Master) Ilmu Politik Universitas Indonesia (UI). Penulis mengenal Amalia Ahmad saat Penulis diundang oleh Pasca Sarjana Ilmu Politik UI untuk menyampaikan Materi Dialog Perkuliahan sebagai Dosen Tamu di hadapan mahasiswa Pasca Sarjana (S2/Master) Ilmu Politik UI saat itu. Amalia Ahmad adalah salah seorang mahasiswa peserta saat itu. Penulis juga menjadi salah seorang Narasumber ketika Amalia Ahmad melakukan Penelitian dan Pernulisan Tesis S2.
Penulis bertemu, berdialog, dan berdiskusi juga bersama dengan sejumlah institusi, elemen, komunitas, dan kalangan. Bersama dengan pimpinan dan aktifis mahasiswa ekstra dan intra kampus ; bersama dengan organisasi kemasyarakatan ; bersama dengan civil society ; bersama dengan kalangan perguruan tinggi, akademisi, aktifis, profesional, dan lain-lain. “Masyarakat” lokal, regional, nasional, dan internasional, pada dasarnya sangat mendukung penyelenggaraan KTT G20, di Bali, Indonesia. Pertemuan dialog dan diskusi tersebut diletakkan dan dikembangkan dalam konteks pembangunan Indonesia dan pemajuan Bali. Juga sekaligus dalam kerangka pelaksanaan dan penuntasan sejumlah tugas dan kegiatan lainnya.
Diskursus atau wacana pemikiran dan perhatian dukungan tersebut, muncul, tumbuh, dan berkembang di tengah-tengah masyarakat. Misalnya ketika Penulis berwisata kuliner sembari berkunjung atau mengunjungi sejumlah titik obyek dan tempat kawasan wisata di beberapa lokasi atau wilayah di Bali. Hakekat pemikiran dan inti perhatian dukungan tersebut menjadi bagian dari kehidupan dan kebahagiaan masyarakat. Ada semacam filsafat bahwa KTT G20 adalah KITA ; KTT G20 adalah BALI Dan Kawasan ; KTT G20 adalah INDONESIA.
Indonesia adalah Negara Anggota G20 yang menjadi Tuan Rumah Penyelenggara KTT G20. Indonesia juga menjadi Pemimpin atau Ketua G20, di mana Presiden RI Jokowi menjadi Presidensi G20. Puncak penyelenggaraan Forum KTT G20, berlangsung dan diselenggarakan di kawasan Nusa Dua, Bali, Indonesia. Ada berbagai kegiatan strategis dalam sejumlah bentuk dan jenis acara sebagai bagian dan tahapan rangkaian kegiatan KTT G20. Penyelenggaraan beberapa kegiatan tersebut sudah berlangsung sejak November/Desember tahun 2021 lalu di beberapa wilayah dan kawasan di Indonesia.
Penyelenggaraan kegiatan dan acara Puncak Forum KTT G20 akan berlangsung pada tanggal 15 dan 16 November 2022, di kawasan Nusa Dua, Bali. Beberapa Pemimpin Negara-Negara Sahabat akan datang menghadiri dan mengikuti KTT G20. Ada sejumlah Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan yang merencanakan menghadiri dan mengikuti serta sekaligus berkomitmen dan bertekad untuk menyukseskan keseluruhan rangkaian kegiatan dan acara Puncak Forum KTT G20. Bahkan sudah datang hadir sejumlah tim pendahulu dan sejumlah delegasi dari berbagai negara sahabat. Juga dari beberapa komunitas nasional, regional, dan internasional.
G20 adalah sebuah komunitas strategis, berpengaruh, berdampak, dan menentukan. Terdiri dari beberapa negara sahabat yang komunitas tersebut berbasis dan berorientasi pada relasi dan kerjasama yang saling menguati dan memaknai dalam semangat Persahabatan dan Bergotongroyong. Perspektif tersebut pada dasarnya merupakan dan menjadi modal utama dan momentum strategis bagi Indonesia. Penetapan komunitas G20 bagi Indonesia untuk menjadi Tuan Rumah Penyelenggara dan penetapan komunitas G20 bagi Presiden RI Jokowi untuk menjadi Presidensi G20 adalah pilihan tepat dan efektif bagi Indonesia. Pada dasarnya juga menjadi tantangan dan kesempatan bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Negara Pancasila Indonesia dan Negara Proklamasi Kemerdekaan RI memiliki posisi dan peran yang strategis, yang berpengaruh, yang berdampak, dan yang menentukan. Terutama dan terkhusus untuk membangun Jiwa Spritualitas Perdamaian dan Semangat Stabilitas Kawasan Regional dan Dunia Internasional. Juga Pembangunan Keadilan dan Kemakmuran regional dan internasional. Perihal tersebut dibangun dan ditumbuhkan secara positif, inovatif, produktif, dan efektif.
Indonesia juga pada dasarnya harus bertekad kuat dan berkemauan keras untuk berkemampuan dan berhasil mentransformasi keseluruhan ekosistem kegiatan Pra KTT G20 dan acara Puncak Forum KTT G20. Utamanya untuk membangun dan memajukan Indonesia Raya. Keseluruhan sikap ideologis doktrinal dan pendirian politis kolegial Indonesia yang “Non Blok” – harus senantiasa jelas dan tegas. Pada dasarnya mesti selalu direfleksikan dan ditunjukkan serta merefleksikan dan menunjukkan dalam keseluruhan ekosistem, infrastruktur, dan suprastruktur KTT G20.
NKRI dengan Kepemimpinan Indonesia di kawasan regional dan dunia internasional sudah membesar, meluas, berpengaruh, dan berdampak sejak dahulu. Orisinilitas dan historisitas tersebut ditandai dan dimaknai melalui Kepemimpinan dan Pemikiran Sang dan Bapak Proklamator RI dan Presiden Pertama RI Bung Karno ; dan juga bersama para Pemimpin dan Pahlawan Pejuang Pergerakan Kemerdekaan RI. Kepemimpinan dan pemikiran tersebut sudah menorehkan dan mengukuhkan “Gerakan Non Blok (GNB)” sebagai Garis Kebijakan Ideologi Politik Strategis Indonesia. Pemikiran Geostrategis (Geopolitik) Bung Karno yang sangat mendasar, menyeluruh, dan mendalam telah bergerak, berjalan, bersebar, dan berkembang secara meyakinkan dan meluas.
Garis Kebijakan Ideologis Politis Indonesia Non Blok dan Hakekat Pemikiran Geopolitik Bung Karno memengaruhi, mewarnai, dan memaknai pola, bentuk, dan jenis bangunan dan isi narasi, refleksi, komunikasi, diskusi, koperasi, aliansi kerjasama. Pada tingkat regional dan global serta dalam beberapa issue utama dan agenda strategis. Perspektif dan terminologi tersebut sangat berfungsi, berguna, dan bermanfaat dalam keseluruhan proses dan hasil KTT G20. Khususnya dalam penyelenggaraan Forum KTT G20 di Bali, Indonesia.
Malahan Politik Non Blok Indonesia, harus senantiasa juga diterapkan dan ditegakkan dalam berbagai Forum dan Kerjasama Serius, Strategis, Berpengaruh, Berdampak, dan Menentukan. Khususnya yang bersifat dan berkategori bilateral, trilateral, multilateral di tataran regional dan internasional. Indonesia sebagai sebuah negara besar yang berpengalaman, dan berpengaruh, pada dasarnya memiliki kemauan, kemampuan, dan kematangan untuk mencari, menguraikan, menemukan, merumuskan, dan mengembangkan altetnasi-alternasi dan solusi-solusi yang baik dan yang positif. Terutama bagi Perdamaian, Keamanan, Keadilan, dan Kemakmuran Dunia.
Pulau Dewata (Provinsi) Bali yang menjadi wilayah lokasi atau tempat penyelenggaraan (Puncak) Forum KTT G20, sudah dan tentu sudah mempersiapkan berbagai perihal yang berkaitan dengan penyelenggaraan Forum KTT G20. Jajaran Pemerintahan Nasional dan Jajaran Pemerintahan Daerah beserta keseluruhan institusi, organisasi, dan komunitas tingkat internasional, regional, nasional, dan lokal – telah dan sedang bergerak, berjalan, dan berkegiatan. Intinya untuk merencanakan dan mempersiapkan segala perihal untuk menyukseskan KTT G20.
Keberhasilan penyelenggaraan Forum KTT G20, pada gilirannya sesungguhnya dan sejatinya berpengaruh dan berdampak terhadap dunia internasional dan kawasan regional. Namun sesungguhnya dan sejatinya, berpengaruh dan berdampak pula secara serius dan sistemik terhadap perkembangan Bali dan pemajuan Indonesia. Juga terhadap percepatan dan peningkatan pengembangan, pembangunan, dan pemajuan Bali. Konstruksi dan substansi perkembangan dan pemajuan tersebut diarahkan dan diorientasikan bagi Pembangunan Perdamaian, Keamanan, Keadilan, Kemakmuran Dunia.
“Salam Dari Bali, Indonesia, Awal November 2022”.
“Salam Garis Kebijakan Ideologi Politik Indonesia Non Blok”.