BANDAR LAMPUNG —— Wakil Gubernur Lampung Chusnunia Chalim mengukuhkan pengurus DPD Himpunan Ahli Rias Pengantin Indonesia (HARPI) “Melati” Provinsi Lampung periode 2021-2026 di Lantai 3 Balai Keratun, Rabu (10/11/2021).
Pada kesempatan itu, Wagub mengapresiasi pelestarian adat dan budaya nusantara yang dilakukan oleh HARPI “Melati”.
Dalam Arahannya Nunik menyampaikan bahwa HARPI “Melati” yang telah berdiri sejak tahun 1980, merupakan salah satu organisasi di bidang sosial dan budaya Indonesia khususnya di bidang seni tata rias pengantin tradisional termasuk adat istiadatnya. Untuk itu perlu dilestarikan.
“Sebab ini berhubungan dengan peningkatan kualitas perias pengantin sebagai sumber daya manusia yang kompeten, dan pengembangan serta pelestarian budaya,” ujar Nunik.
Nunik juga berharap HARPI “Melati” selalu berperan aktif dalam setiap kegiatan yang berhubungan dengan adat dan budaya nusantara. Provinsi Lampung sebagai salah satu daerah yang turut berperan aktif dalam kegiatan penggalian dan pelestarian adat dan budaya Lampung, selalu konsisten dalam mengedukasi dan mengembangkan potensi perias tata rias pengantin tradisional di Provinsi Lampung.
“Melalui kesempatan yang baik ini, saya berharap kepada pengurus agar dapat berkomitmen untuk terus berpedoman kepada AD/ART dan aturan organisasi dalam menjalankan program kegiatan yang akan datang,” harap Nunik.
Pemprov Lampung juga mengharapkan kepada segenap pengurus dan anggota HARPI, agar jangan meninggalkan budaya/ciri khas daerah. Tetapi jadikan hal tersebut sebagai ciri khas yang menjadi kebanggaan kita sebagai bangsa Indonesia. Serta menjalin kemitraan dengan UMKM yang ada sehingga perekonomian rakyat dapat tumbuh dan kesejahteraan masyarakat dapat terwujud.
Sementara itu, Ketua Terpilih Periode 2021-2026 Imam Kasma Jurnelis menyampaikan sebagai ketua DPC terpilih ke depan akan senantiasa melaksanakan komitmen HARPI “Melati” yakni, dengan tetap melestarikan pakem tata rias pengantin yang sesuai dengan warisan adat dan budaya leluhur yang ada di Lampung ataupun nusantara.
Era globalisasi, sambungnya tak memungkiri perkembangan tata rias. Namun dua tetap menerapkan pakem adat dan budaya yang sudah ada.
“Kita berharap di tengah pandemi Covid-19, anggota untuk tetap berkreasi dengan tetap menerapkan protokol kesehatan,” ujarnya. (AF)