CANDIPURO, Tabloid Waspada — Nampak, jalan vital pertanian Desa Rawa Selapan, Kecamatan Candipuro, rusak parah sehingga sangat menyulitkan para petani di Desa Rawa Selapan, untuk mengangkut hasil pertanian atau merawat cocok tanam para petani setempat. Ditambah Ketika hujan turun, kondisi jalan tergenang air, licin dan berlumpur sulit dilalui, kendaraan roda dua. Jum’at (21/1/2022).
Jalan pertanian itu membentang sepanjang 7 kilometer. Sepanjang jalan itu juga licin dan berlumpur sangat mempersulit para petani Desa Rawa Selapan, saat ini jalan itu masih membentang bak kubangan kerbau ditambah ketika hujan turun.
Kuswanto (40) Petani asal Desa Rawa Selapan mengatakan, saat melakukan aktivitas usaha tani, para petani sekitar mengeluhkan keadaan jalan pertanian yang rusak parah menuju lahan pertanian kami, ditambah tingginya biaya untuk sekedar melangsir pupuk atau angkut hasil pertanian untuk sampai ke lokasi tujuan.
Itu berlaku, akibat jalan usaha tani yang ada kondisinya rusak parah, nyaris tidak bisa dilalui kendaraan roda dua terlebih ketika hujan turun, kondisi jalan licin, becek dan berlumpur medan jalan sulit untuk dilalui kendaraan roda dua.
”Karena hal itu, saya terpaksa mengeluarkan biaya yang tidak sedikit yakni, mencapai Rp100-200 ribu untuk sekedar membawa Tiga kwintal pupuk ke lokasi sawah menggunakan jasa ojek,” ungkapnya kepada awak media dilokasi jalan rusak, Jum’at (21/1/2022).
Dalam kondisi tersebut kata Kuswanto, biaya operasional usaha tani pra-pasca panen akan melesat tinggi. Karena jalan itu sulit dilalui khususnya roda dua, yang mengangkut hasil Pertanian mereka.
”Ditambah dalam kondisi hujan turun, jalan rusak parah licin, berlubang dan berlumpur, saya terpaksa rogoh kocek lebih dalam, untuk ongkos jasa ojek manol, mulai dari ongkos angkut pupuk mencapai ratusan ribu hingga jutaan rupiah untuk mengangkut hasil panen pertanian untuk sampai ke rumah,” tambah Kuswanto.
Sementara, Kepala Dusun 2 Desa Rawa Selapan Jafarudin (46) menerangkan, masyarakat setempat dengan pemerintah desa Rawa Selapan sudah sering kali bergotong- royong memperbaiki jalan tersebut, akan tetapi keterbatasan kami, lagi- lagi jalan tersebut rusak kembali, karena pekerjaannya tidak bisa manual dan menelan biaya yang cukup besar karena panjang dan lebar dan kondisi rusaknya sangat parah.
Jalan pertanian tersebut, merupakan akses vital para petani Setempat dan Desa- desa yang berada di kecamatan Candipuro. Dulu jalan tersebut pernah di aspal oleh pemerintah setempat sekitar tahun 1987, sampai sekarang 2022 belum pernah tersentuh pembangunan. Dimana keberadaan jalan pertanian tersebut, selain berfungsi guna menopang aktivitas usaha tani warga sekitar, juga merupakan akses utama bagi warga Desa Lain yang berada di Kecamatan Candipuro. Papar Jafarudin kepada awak media
” Puluhan tahun kondisinya rusak parah dan sampai hari ini belum diperbaiki. Kondisi ini, selain menyulitkan para petani untuk beraktivitas,” ujar Jafarudin.
Ia dan petani sekitar, berharap kepada pemerintah untuk memperhatikan keluhan masyarakat dan petani Desa Rawa Selapan ini.
” Kami berharap, keluhan kami ini dapat diperhatikan oleh pemerintah dan DPRD Lampung Selatan, Agar dapat turun langsung meninjau lokasi jalan tersebut. Dan menindaklanjuti melalui dinas terkait supaya aktivitas pertanian didesa Rawa Selapan berjalan lancar,” harap Jafarudin.
Terpisah, Kepala Desa Rawa Selapan Bagus Adi Pamungkas, membenarkan jalan tersebut sudah puluhan tahun tidak pernah tersentuh pembangunan dari pemerintah, banyak warganya yang mengeluh dengan jalan rusak parah tersebut. Mewakili masyarakat Desa Rawa Selapan khususnya para petani desa Rawa Selapan, meminta kepada Pemerintah maupun DPRD Kabupaten Lampung Selatan, untuk segera melakukan peninjauan jalan vital Pertanian tersebut, dan langsung memerintahkan pembangunan melalui dinas terkait. Kasihan masyarakat khususnya para petani karena jalan tersebut adalah jalan satu – satunya akses yang dipergunakan para petani di Kecamatan Candipuro.
“ Khususnya para petani di Kecamatan Candipuro setiap hari lewat disana untuk pergi kelahan Pertanian mereka. kasihan kalau sedang turun hujan, jalannya jadi licin dan berlubang ditambah kondisi jalan berlumpur, ketika musim panen biaya angkut bisa melambung tinggi akibat jalan rusak parah ,” kata Bagus.
Ia berharap kepada pemerintah maupun DPRD Lampung Selatan untuk dapat segera meninjau. Sebab, keberadaan jalan itu, bukan hanya berfungsi guna menopang ekonomi masyarakat di desa Rawa Selapan Saja, Lebih dari itu, fungsi jalan tersebut pun guna menunjang warga masyarakat Kecamatan Candipuro.
“ Kami berharap, pemerintah dapat segera mengecek dan melakukan pembangunan jalan utama Pertanian itu.karena keberadaannya sangat vital bagi warga dari berbagai desa yang ada di Candipuro.” tandasnya. (AF)