METRO: Tabloidwaspa.com– Eksekutif dan Legislatif memperingat HUT kota Metro yang ke 86 tahun ini, hadir semua unsur Pimpinan dan Anggota masing masing Lembaga tersebut diruang sidang utama DPRD setempat pada Kamis 9/6/2023.
Walikota Metro Wahdi Sirajuddin dalam sambutannya mengaku bahwa selama 86 tahun kota Metro telah menjadi bagian dari NKRI, banyak prestasi yang sudah diraih, 2037 Metro menjadi masa keemasannya.
Kesempatan tersebut harus diiringi dengan percepatan pembangunan, sehingga harapannya, Metro berada di barisan terdepan di antara kabupaten kota se- Indonesia.
“Saat ini Metro menuju masa keemasannya pada tahun 2037, untuk itu, Saya mengajak semua unsur pemerintahan kota Metro dapat mempersiapkan segala sesuatu yang di perlukan,seba datangnya masa keemasan itu butuh waktu seratus tahun” harap Wahdi.
Rapat Paripurna itu dipimpin Ketua DPRD kota Metro Tondi MG. Peringatan Hari Ulang Tahun kota Metro ke 86, hadir semua unsur Pimpinan baik Walikota, Wakil Walikota, Ketua DPRD, Wakil Ketua Dewan DPRD kota itu diruang sidang utama kantor Wakil Rakyat setempat, juga dihadiri Perwakilan Gubernur Lampung untuk memeriahkan kegiatan tersebut.
Ketua DPRD kota Metro Tondi MG Nasution mengakui bahwa Rapat Paripurna itu dihadiri oleh 22 orang anggota dari 25 anggota DPRD kota Metro. Rapat paripurna DPRD kota Metro Jumat 9 Juni 2023 rapat ke-5 masa sidang kedua tahu sidang 2023.
“Rapat Paripurna hari ulang tahun kota Metro ke delapan puluh enam tahun ini diikuti dua puluh dua Anggota dari dua puluh lima Anggota Dewan yang ada” papar Tondi, MG.
Menurutnya bahwa berdasarkan peraturan daerah kota metro nomor 11 tahun 2002 tanggal 9 Juni diperingati oleh Pemerintah daerah dan seluruh Masyarakat kota Metro sebagai hari jadi Kota Metro. Oleh sebab itu, sejak pembentukannya tanggal 9 Juni 1937 sampai dengan tahun 2023 ini menjadi Kota Metro atau perkumpulan bisa juga disebut pertemanan.
Saat membacakan kisa berdirinya kota Metro oleh Panitia, dikatakan pada tahun 1937 Kolonis membawa Transmigran dari pulau Jawa. Setelah itu Kolonial Belanda menata tempat tempat seperti jalan ke arah Trimurjo, kemudian sekarang bernama jalan Jenderal Sudirman.
Sementara arah Pekalongan sekarang bernama jalan AH Nasution. Setelah 50 tahun tahun 1986 ditingkatkan statusnya menjadi kota Administrasi kota Metro. Kemudian Metro dipecah jadi lima kecamatan dan dua puluh dua kelurahan.
Perwakilan Pelaku sejarah berdirinya kota Metro ole Riduan Sorry Ma’mun mengakui bahwa saat itu di kirim polinasi untuk membangun irigasi Way Sekampung.
Menurutnya banyak Warga Lampung sebagai Pendiri kota Metro, mulai dari Hasan Basri Darma Wijaya, Haji Sayuti, Imam Prabu, Harun Sukirno saat itu Beliau menjabat sekedar Provinsi Lampung dari sana baru terbentuk Pemerintah kota Administrasi.(jm)